0
Macam - Macam Majas
Posted by Enggar Putri
on
23.19
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah
kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau
perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi
sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan,
seumpama, seperti, dan laksana
Contoh :
Semangatnya keras bagaikan
baja.
Dia cantik bagaikan bidadari
Mukanya pucat bagai mayat
2) Metafora
Metafora adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis, sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh:
Ayah adalah tulang punggung keluarga
Dia adalah anak emas dalam
keluarganya
Perpustakaan adalah gudang
ilmu
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak
bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
Burung-burung bernyanyi menyambut datangnya pagi
Nyiur kelapa yang melambai-lambai
Api itu telah melalap rumah warga
4) Alegori
Alegori adalah menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Majas perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh:
Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi
Kisah Kelinci dan Kura-kura
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
Ia terkenal sebagai buaya
darat.
Rumah itu hangus dilalap si
jago merah.
Melati, lambang kesucian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang
menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda
tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang
menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
Di kantongnya selalu terselib
gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu meminum kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri
naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang
menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya.
Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu
menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
Hingga detik ini ia belum
kelihatan batang hidungnya.
Per kepala mendapat Rp.
300.000.
b) Totem pro parte, yaitu
menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
Dalam pertandingan final bulu
tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
Indonesia akan memilih
idolanya malam nanti.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah
“Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan
sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam
Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang
mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
Tua muda, besar kecil, ikut
meramaikan festival itu.
Miskin kaya, cantik buruk
sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang
mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
Aku merasa sendirian di
tengah kota Jakarta yang ramai ini.
Hatiku merintih di tengah
hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas
yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan
kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
Suaranya menggelegar membelah
angkasa.
Tubuhnya tinggal kulit
pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang
menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan
mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
Makanlah seadanya hanya
dengan nasi dan air putih saja.
Mengapa kamu bertanya pada
orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah
kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang
menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu
kata.
Contoh:
Semua siswa yang di atas agar
segera turun ke bawah.
Mereka mendongak ke atas
menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas
perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
Dialah yang kutunggu, dialah
yang kunanti, dialah yang kuharap.
Marilah kita sambut pahlawan
kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas
perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas
penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat
dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu
maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
Seharusnya sebagai sahabat
kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang
menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
Semua orang dari anak-anak,
remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
Ketua Rt, Rw, kepala desa,
gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi
seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang
menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
Contoh:
Kepala sekolah, guru, dan
siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
Di kota dan desa hingga
pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang
berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan
penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
Kata siapa cita-cita bisa
didapat cukup dengan sekolah formal saja?
Apakah ini orang yang selama
ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah
kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang
menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
Ini baru siswa teladan,
setiap hari pulang malam.
Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat
dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang
menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
Perkataanmu tadi sangat
menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
Lama-lama aku bisa jadi gila
melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas
sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang
marah.
Contoh:
Mau muntah aku melihat
wajahmu, pergi kamu!
Dasar kerbau dungu, kerja
begini saja tidak becus!